Selasa, 06 Desember 2011

Long journey to be a doctor


Bismillah

Aku nulis artikel ini ketika benar-benar galau sama yang namanya IPK (Indeks prestasi kumulatif).Angka final yang menunjukan apa aku pantas buat ikut koas di Rumah Sakit tepat waktu atau tidak.Nilai semester 3 aku jelek, alhasil IP turun dan mempegaruhi IPK aku sekarang.IPK batas kelulusan di Muhammadiyah Jakarta 2,5.Kata dokter Ferdiriva di kedokteran kalau IPK 3 itu sudah memuaskan dan harus dipertahankan, sedangkan IPK aku belum mencapai angka 3.Galau itu pasti semua orang ingin lulus cepat dengan IPK yang kalau bisa jangan pas-pasan biar kerenan dikit.

Hmmm...kalau kamu kuliah di FK UMJ, kita pendidikan dokternya 3 tahun teori.IPK akhir harus 2,5 baru boleh ikut koas (magang di RS) selama 2 tahun kalau lulus koas, ikut UKDI (Ujian Kompetensi Dokter Indonesia) lulus dari situ kita ptt atau intrenship di daerah selama 1 tahun untuk dapat SIP alis surat izin praktek.Itu syarat wajib yang harus dipenuhi seorang dokter biar tidak jadi dokter ilegal.Nah waktu intrenship itu kita harus turun ke desa dan mengabdi disana demi surat izin pratek itu. Soalnya kalau udah lulus UKDI tapi tidak punya SIP sama aja bohong.Kita tidak diperkenangkan buka praktek. Long story pokoknya buat jadi dokter.

Kalau dihitung-hitung lama juga.Semoga Allah masih memberikan kesempatan buat aku meraih mimpi besarku ini.Nah kalau mau jadi spesialis mata di UI IPK waktu kuliah harus 2,75 Katanya kalau internist (ahli penyakit dalam) IPK harus 2,5.Tapi memang benar kembali lagi IPK 3 itu paling safety aku sekarang tingkat 3 semester 5 FK UMJ, bisa dari kebijakan kampus menaikan standar IPK dan aku harus berjuang untuk itu.Ya Allah mudahkanlah.

Keep spirit girl ~






Tidak ada komentar:

Posting Komentar