Bismillah
Artikel ini ditulis ketika saya sulit memahami materi mengenai Tetanus mungkin sejenak dengan mengingat masa SMA membuat diri ini lebih nyaman dan dapat melajutkan segudang handout yang tak kunjung selesai dibaca.Saya berasal dari sebuah kota kecil di Maluku Utara, tepatnya di Ternate.Kota yang sangat indah dengan pemandangan pantai dan kuliner yang selalu menyajikan rasa yang khas.Di sana saya bersekolah menghabiskan waktu bersama mereka para sahabat yang sampai detik ini sangat saya rindukan ! SMA adalah masa awal dimana saya mengenakan jilbab, SMA disaat hati keras ini terketuk untuk memperlajari tentang Islam.Saat menginjak kelas I SMA saya dan sahabat saya Fitri Sukria dan Rizki Julianti memutuskan untuk masuk Badan Kerohanian Islam (ROHIS) dimana saat itu saya menjalani masa sulit ketika setia kali ada liqo harus mengenakan jibab di tengah terik matahari.Terkadang terdengar suara sahabat yang menayakan "Ngapain sih pake jibab kan panas yan ?" ucapan itu hanya bisa ditelan dan seraya berucap dalam hati "Ya Rabb semoga langkah yang hamba ambil dapat memperoleh ridha'Mu".Hari berganti hari, kegiatan sekolah semakin padat ditambah kegiatan ROHIS yang tak kalah padat ! kadang terpikir mengapa saya harus mengurusi organisasi ini ? apa manfaatnya buat saya ?
Ternyata janji Allah memang benar ! Allah akan menolong hamba yang menolong agamanya ! rata-rata anggota ROHIS adalah juara di kelasnya ! Subhanllah yaRabb Namun tetap saja godaan syeitan tak pernah berhenti menggoda manusia banyak kelalaian saat SMA yang saya lakukan.Moga Allah mengampuni dosa kami semua.Berbicara tentang ROHIS, bicara tentang anak-anak yang konon berlebel anak baik dan alim meskipun jauh di relung hati yang paling dalam ingin berontak.Kami juga hanya remaja biasa yang baru belajar Islam, tapi tak apa alim artinya orang berilmu.Amin yaAllah.
Singkat cerita masuk kelas 2 SMA, Alhamdulillah keinginan untuk masuk kelas IPA dikabulkan dan mulailah kita berkutat dengan hafalan Biologi, hitungan Fisika dan Matematika.Suatu kejadian yang luar biasa pun terjadi ketika kami menginjak kelas 3 SMA, Alhamdulillah hasil UN kelas 3 Ipa 8 sempurna ! kami lulus sekelas di saat banyak siswa yang meneteskan air mata kekecewaan atas hasil mereka hal ini tidak terlepas dari niat kami untuk mengadakan Dzikir bersama dalam rangka syukuran bila kami semua lulus.Subhanallah skali lagi Allah membuktikan "Allah akan menolong hamba yang menolong agama-Nya.Sekarang kami berpisah, masing-masing menjalani kehidupan perkuliahan dan perkantoran.Setiap tahun kami selalu mengusahakan agar dapat berjumpa di kampung untuk sekedar melepas rindu.Semoga Allah mempertemukan kami lagi.
Jakarta 03 Februari 23.38 WIB
Khalifah Khairunnisa ~
Tidak ada komentar:
Posting Komentar